CARA KERJA MICROPROCESSOR SATELIT
Apa itu Microprocessor?
Mikroprosesor atau CPU adalah “otak” yang merupakan pengendali
utama semua operasi dalam sistem satelit. Mikroprosesor mengambil instruksi
biner dari memori, menerjemahkannya menjadi serangkaian aksi dan menjalankannya. Aksi tersebut bisa berupa
transfer data dari dan ke memori, operasi aritmatika dan logika, atau pembangkitan sinyal kendali.
GAMBAR 1
MICROPROCESSOR SATELIT
POSISI SATELIT
Posisi satelit pada orbitnya terbagi menjadi 3 macam yaitu.
1. Low Earth Orbit (LEO):
500-2,000 km di atas permukaan bumi.
2. Medium Earth Orbit (MEO):
8,000-20,000 km diats permukaan bumi.
3. Geosynchronous Orbit (GEO): 35,786 km diatas permukaan bumi.
CARA KERJA SATELIT
1.
Tahap Satelit menerima sinyal radio dari
stasiun bumi (up link)
Stasiun bumi mengirimkan data yang telah di encoding menjadi
sinyal radio, melalui reflector parabola dipancarkan kearah satelit. . Antena
stasiun bumi diletakkan pada bagian outdoor dalam arah garis lurus ke
satelit (line of sight) tanpa ada benda yang menghalangi.
Pemancar menciptakan semburan energi kuat dalam bentuk gelombang
radio yang dapat melakukan perjalanan melalui atmosfer bumi ke satelit di ruang
angkasa, antena satelit yakni alat seperti piring melengkung (antenna
parabola) menerima sinyal radio yang dipancarkan dari antena stasiun
bumi. Sinyal radio dipancarkan dalam daya spectrum frekuensi yang telah
ditentukan pada system komunikasi satelit yang digunakan.
2.
Tahap penglolahan sinyal
di dalam transponder
·
Sinyal radio yang ditangkap
oleh antena satelit diteruskan ke transponder . Di dalam
transponder sinyal radio diproses oleh berbagai komponen elektrik seperti
hal sebagai berikut:
·
Input Band
pass filter menyeleksi batas band/rentang frekuensi sinyal radio
input pada uplink,meloloskan frekuensi dalam kisaran tertentu yang
diberlakukan pada system dan menolak (melemahkan) frekuensi di luar kisaran
tersebut.
·
LNA ( Low Noise Amplifier
), memperkuat sinyal radio input yang lemah karena jarak besar
yang dilalui sinyal radio yang diterima dari stasiun bumi
·
Frequency translator
, menjabarkan dan mengkonversi frekuensi sinyal radio yang
diterima (frekuensi uplink) menjadi frekuensi yang
ditentukan untuk sinyal yang ditransmisikan (frekuensi downlink) ke
stasiun bumi. Hal ini agar sinyal uplink dan sinyal downlink mengalir dengan
sendiri-sendiri, tidak baur.
·
Power amplifier berupa
tabung perjalanan gelombang atau Travelling Wave Tube (TWT)
sehingga juga dikenal sebagai TWTA (Traveling Wave Tube Amplifiers
) atau amplifier solid state adalah tabung vakum khusus
memperkuat frekuensi radio (RF) sinyal untuk daya tinggi.
·
output Band pass filter
menyeleksi batas rentang frekuensi sinyal radio output pada downlink,
meloloskan sinyal radio dengan rentang frekuensi yang tertentu
·
demux (demultiflexer)
adalah switch digital dengan input tunggal (source) dan beberapa output
(destinasi). Signal pada bagian input ini akan disalurkan ke bagian output
(channel) yang mana tergantung dari kendali pada bagian selectnya.
3.
Tahap Satelit
mentransmisikan /memancarkan kembali sinyal radio ke bumi (downlink)
·
Sinyal radio yang telah
mengalami proses penyempurnaan, penguatan dan pengaturan frekuensi downlink
tertentu akan ditransmisikan kembali ke bumi melalui antena satelit. Pada
proses komunikasi satelit tidak ada merubah sinyal. Sinyal yang
ditransmisikan tetap sama seperti yang diterima.Semua satelit memiliki komputer
onboard untuk mengontrol dan memantau sistem yang berbeda –beda pada satelit
seperti sistem radio dan antenna dll. Semua system memiliki sistem
kontrol sikap yang membuat satelit bekerja dengan benar.
·
Sinyal radio dikirimkan
kembali oleh Satelit ke stasiun bumi sipengirim sinyal atau ke satasiun bumi
lainnya sesuai fungsi dan peruntukan satelit yang telah diatur dalam pembuatannya
.
·
Sinyal diterima oleh
antena stasiun bumi dan di decode oleh sebuah alat decoder untuk
selanjutnya diproses oleh system computer sesuai peruntukannya.
Illustrasi
level sinyal mulai dari pengirim, satelit hingga penerima di bumi.